Jumat, 26 Oktober 2012

Persiapan lahan


   Persiapan Lahan
PT. Suri Tani Pemuka Situbondo menggunakan lahan tambak yang dilapisi terpal high density polyethilene (HDPE). Jumlah tambak yang digunakan dalam proses pembesaran ikan bawal bintang adalah sebanyak 4 petak yang diberi label A6, A7, B3, dan B4. Ukuran atau dimensi petakan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Dimensi wadah budidaya PT. Suri Tani Pemuka Situbondo
Label Petakan
Dimensi Wadah (m)
Tinggi Air
Budidaya (m)
Volume Media
Budidaya (m3)
Panjang
Lebar
Tinggi
A6
79,0
48,0
2
1,2
4.550,4
A7
79,0
50,0
2
1,2
4.740,0
B3
83,5
49,0
2
1,2
4.909,8
B4
77,0
46,0
1,5
1,2
4.250,4

Sebelum memulai proses pembesaran ikan bawal bintang, wadah pemeliharaan benih disiapkan terlebih dahulu. Proses penyiapan ini meliputi perbaikan sarana dan prasarana instalasi aliran air masuk (inlet), instalasi listrik serta saluran pembuangannya (outlet).
 Penyiapan wadah pemeliharaan benih bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal bagi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan benih, serta menghilangkan atau mengurangi potensi serangan mikroorganisme terhadap benih tersebut. Mengingat benih merupakan stadia yang paling kritis maka penyiapan wadah pemeliharaannya pun harus dilakukan secara seksama. Wadah pemeliharaan benih sudah disiapkan sebelum benih ditebar.
Pembersihan wadah bertujuan untuk mengangkat tiram-tiram yang menempel pada terpal dan andang (catwalk) akibat proses budidaya sebelumnya. Selain tiram, juga terdapat pasir, lumpur, dan lumut yang bisa mengganggu kualitas air jika diisi kembali.
Setelah wadah bersih dari kotoran-kotoran tersebut diangkat, selanjutnya dilakukan penyemprotan menggunakan air yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dalam petakan.
Penyemprotan asam klorida (HCl) dilakukan setelah dipastikan wadah benar-benar bersih. Penyemprotan HCl berfungsi sebagai disinfektan untuk memusnahkan dan membunuh virus, bakteri, dinoflagelata, virus/parasit yang memiliki kista (dalam bentuk kalsium melalui proses kalsinasi) dan organisme lainnya seperti ikan. 
Penyemprotan HCl dilakukan pada pagi hari yang diawali dengan mengisi air tawar pada bak fiber yang bervolume 500 liter. Selanjutnya, HCl dengan konsentrasi 32% dilarutkan ke dalamnya sehingga memiliki konsentrasi 1%. Setelah merata dengan cara diaduk, cairan tersebut disemprotkan pada dinding kolam, dasar kolam, serta barang-barang yang akan digunakan seperti kincir, kabel, jaring penyekat, dan sebagainya. 
Pada saat penyemprotan HCl 1% tersebut dibutuhkan kehati-hatian. Proses tersebut harus mengenakan sarung tangan dan pakaian pelindung tubuh lainnya seperti jas hujan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kontak langsung antara cairan dengan kulit yang dapat menyebabkan gatal-gatal dan iritasi.
Setelah tahap penyemprotan dengan HCl 1%, kolam diisi air setinggi 80 cm pada siang harinya. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kandungan HCl yang masih tersisa. Proses ini dioptimalkan dengan melakukan pemasangan kincir. Jumlah kincir (Actec®) yang digunakan harus disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan kita tebar pada petakan. Satu unit kincir mampu memenuhi kebutuhan oksigen terlarut untuk 1-1,5 ton jumlah ikan.
Selain itu, tujuan lain dari pemasangan kincir antara lain untuk membuat arus sehingga penyebaran bahan desinfektan atau pupuk dapat merata, mengumpulkan bahan buangan metabolik seperti lumpur dan sisa pakan yang tidak termakan pada satu titik agar memudahkan dalam proses penyiponan, dan mengoptimalkan penyebaran plankton.
Sehari setelah pengisian air dilakukan penebaran trichlor (kandungan klorin sebesar 90%) sebanyak 10 ppm. Trichlor digunakan untuk mendesinfektasi organisme merugikan yang dapat masuk bersamaaan pada proses pengisian air. Organisme tersebut dapat berupa bakteri, parasit, jamur, dan hewan kecil lainnya.
Hari berikutnya dilakukan penebaran kapur pertanian (CaCO3) sebanyak 10 ppm dan pupuk ZA sebanyak 2 ppm. Hal ini bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan plankton (khususnya menyediakan unsur kalsium dan karbon dioksida pada proses fotosintesis). Kedua jenis bahan ini ditebar selama dua hari sekali dan dihentikan hingga plankon tumbuh.
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar