Persiapan
Lahan
PT.
Suri Tani Pemuka Situbondo menggunakan lahan tambak yang dilapisi terpal high density polyethilene (HDPE). Jumlah
tambak yang digunakan dalam proses pembesaran ikan bawal bintang adalah
sebanyak 4 petak yang diberi label A6, A7, B3, dan B4. Ukuran atau dimensi
petakan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Dimensi
wadah budidaya PT. Suri Tani Pemuka Situbondo
Label
Petakan
|
Dimensi
Wadah (m)
|
Tinggi
Air
Budidaya
(m)
|
Volume
Media
Budidaya
(m3)
|
||
Panjang
|
Lebar
|
Tinggi
|
|||
A6
|
79,0
|
48,0
|
2
|
1,2
|
4.550,4
|
A7
|
79,0
|
50,0
|
2
|
1,2
|
4.740,0
|
B3
|
83,5
|
49,0
|
2
|
1,2
|
4.909,8
|
B4
|
77,0
|
46,0
|
1,5
|
1,2
|
4.250,4
|
Sebelum memulai proses pembesaran ikan bawal
bintang, wadah pemeliharaan benih disiapkan terlebih dahulu. Proses penyiapan
ini meliputi perbaikan sarana dan prasarana instalasi aliran air masuk (inlet), instalasi listrik serta saluran
pembuangannya (outlet).
Penyiapan
wadah pemeliharaan benih bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang optimal
bagi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan benih, serta menghilangkan atau mengurangi
potensi serangan mikroorganisme terhadap benih tersebut. Mengingat benih
merupakan stadia yang paling kritis maka penyiapan wadah pemeliharaannya pun
harus dilakukan secara seksama. Wadah pemeliharaan benih sudah disiapkan
sebelum benih ditebar.
Pembersihan
wadah bertujuan untuk mengangkat tiram-tiram yang menempel pada terpal dan
andang (catwalk) akibat proses
budidaya sebelumnya. Selain tiram, juga terdapat pasir, lumpur, dan lumut yang
bisa mengganggu kualitas air jika diisi kembali.
Setelah wadah bersih dari kotoran-kotoran tersebut
diangkat, selanjutnya dilakukan penyemprotan menggunakan air yang bertujuan
untuk menghilangkan kotoran yang masih tersisa dalam petakan.
Penyemprotan asam klorida (HCl) dilakukan setelah
dipastikan wadah benar-benar bersih. Penyemprotan HCl berfungsi sebagai
disinfektan untuk memusnahkan dan membunuh virus, bakteri, dinoflagelata,
virus/parasit yang memiliki kista (dalam bentuk kalsium melalui proses
kalsinasi) dan organisme lainnya seperti ikan.
Penyemprotan HCl dilakukan pada pagi hari yang
diawali dengan mengisi air tawar pada bak fiber yang bervolume 500 liter.
Selanjutnya, HCl dengan konsentrasi 32% dilarutkan ke dalamnya sehingga
memiliki konsentrasi 1%. Setelah merata dengan cara diaduk, cairan tersebut disemprotkan
pada dinding kolam, dasar kolam, serta barang-barang yang akan digunakan
seperti kincir, kabel, jaring penyekat, dan sebagainya.
Pada saat penyemprotan HCl 1% tersebut dibutuhkan
kehati-hatian. Proses tersebut harus mengenakan sarung tangan dan pakaian
pelindung tubuh lainnya seperti jas hujan. Hal ini dilakukan untuk menghindari
kontak langsung antara cairan dengan kulit yang dapat menyebabkan gatal-gatal
dan iritasi.
Setelah tahap penyemprotan dengan HCl 1%, kolam
diisi air setinggi 80 cm pada siang harinya. Hal ini bertujuan untuk melarutkan
kandungan HCl yang masih tersisa. Proses ini dioptimalkan dengan melakukan
pemasangan kincir. Jumlah kincir (Actec®) yang digunakan harus
disesuaikan dengan jumlah ikan yang akan kita tebar pada petakan. Satu unit
kincir mampu memenuhi kebutuhan oksigen terlarut untuk 1-1,5 ton jumlah ikan.
Selain itu, tujuan lain dari pemasangan kincir
antara lain untuk membuat arus sehingga penyebaran bahan desinfektan atau pupuk
dapat merata, mengumpulkan bahan buangan metabolik seperti lumpur dan sisa
pakan yang tidak termakan pada satu titik agar memudahkan dalam proses
penyiponan, dan mengoptimalkan penyebaran plankton.
Sehari setelah pengisian air dilakukan penebaran
trichlor (kandungan klorin sebesar 90%) sebanyak 10 ppm. Trichlor digunakan
untuk mendesinfektasi organisme merugikan yang dapat masuk bersamaaan pada
proses pengisian air. Organisme tersebut dapat berupa bakteri, parasit, jamur,
dan hewan kecil lainnya.
Hari berikutnya dilakukan penebaran kapur pertanian
(CaCO3) sebanyak 10 ppm dan pupuk ZA sebanyak 2 ppm. Hal ini bertujuan
untuk menyediakan unsur hara bagi pertumbuhan plankton (khususnya menyediakan
unsur kalsium dan karbon dioksida pada proses fotosintesis). Kedua jenis bahan
ini ditebar selama dua hari sekali dan dihentikan hingga plankon tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar